1. Planning (Perencanaan)
Planning adalah proses yang secara
sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran
tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana
(kontraktor) maupun pengawas (konsultan). Kontraktor maupun konsultan,
harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
Permasalahan yang terkait dengan tujuan
dan sumber daya yang tersedia.Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan
memperhatikan sumber daya yang tersedia.Penerjemahan rencana kedalam
program-program kegiatan yang kongkrit.Penetapan jangka waktu yang dapat
disediakan guna mencapai tujuan dan sasaran.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas
suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh
pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini
menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang
diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.
Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya.
Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan
struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan.
Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando)
C. Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang
yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah
ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan
pimpinan kelompok untuk menggerakkan; mengarahkan; dan memberikan
motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan
kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu:
Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa keberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan
mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya, hingga
dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan dilaksanakan oleh pegawainya.
D. Controlling (Pengendalian)
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan
atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh
konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan
konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General
Superintendat) berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang)
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu
Site Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant,
Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan
masing-masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan
kualitas (quality assurance)”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran
sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi.
Kegiatan ini berlaku juga dalam kegiatan internal konsultan supervisi,
dalam artian, kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas
mengawasi kontraktor, selain itu secara internal Site Engineer juga
melakukan controlling terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer.
Secara keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong kinerja
konsultan supervisi lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan kontraktor.
Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan
fakta-fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah
memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami
kemungkinan terjadinya penyimpangan.
- KONSEPSI PROYEK
Kegiatan proyek adalah:
Suatu paket /rangkaian kegiatan,
yg dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumber
daya tertentu, dan untuk mencapai sasaran tertentu
(yang telah digariskan dengan jelas).
- CIRI PROYEK
1. Merupakan Suatu paket /rangkaian kegiatan
2. Memiliki tujuan khusus (sasaran & kriteria yg jelas)
3. Jumlah biaya sdh ditentukan (Plafond)
4. Jangka waktu pelaksanaan sdh pasti (terbatas, shg Jadwal kegiatan hrs ditentukan)
5. Bersifat sementara; umumnya dibatasi oleh selesainya waktu. (titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas)
6. Non rutin / tidak berulang-ulang
- Kriteria Proyek
1. Supaya berhasil maka:
2. Menggambarkan realitas situasi pengambilan keputusan
3. Kapabel untuk dilaksankan
4. Fleksibel dlm menghasilkan produk yg diharapkan
5. Mudah dimplementasikan
6. Cos effectiveness.
- Contoh Proyek
1. Pendidikan Multikulturan di SMA
2. Pengemabangan SD/SMPTerpadu (dalam satu atap=satu manajemen)
3. Pendidikan Bilingual
4. Pendidikan keunggulan lokal
5. PGSD
- JENIS PROYEK PENDIDIKAN
Dilihat dari komponen kegiatan utama proyek ada 5 macam proyek:
1. Proyek konstruksi (ex: pembangunan gedung
sekolah)
2. Proyek manufaktur (untuk menghasilkan
produk baru)
3. Proyek penelitian dan pengembangan
4. Proyek pelayanan manajemen (hasilnya
berupa laporan akhir)
5. Proyek kapital (untuk investasi, ex:
pembebasan tanah)
Proyek dan Program
- PROYEK tidak sama dengan PROGRAM
Proyek: Paket / Rangkaian kegiatan yg merupakan bagian dari program,
berlangsung dlm jangka waktu yg tlh ditentukan (terbatas) dg alokasi
sumber daya ttt & untuk mencapai sasaran yg telah ditetapkan
(indikatornya jelas).
Program: Sederetan kegiatan yg akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
PS: Kegiatan yg sdh dilaksanakan Bukan lagi merupakan program
Perbandingan Proyek & Program
Perbedaannya pada kurun waktu pelaksanaan dan besarnya sumber daya yang diperlukan.
Program memiliki skala kegiatan yg lebih besar dari pada proyek.
Program (deretan kegiatannya) dpt dipecah menjadi proyek.
Persamaannya: Isi dari Program & Proyek adalah Kegiatan yg dilakukan untuk mencapai tujuan.
KONSEP MANAJEMEN PROYEK PENDIDIKAN
Manajemen proyek Pendidikan: Mengatur Proyek di Bidang Pendidikan dengan
menggunakan pendekatan manajemen (proyek Pendidikan sebagai obyek
kajian manajemen).
Konsep Manajemen
Manajemen adalah:
Rangkaian Kegiatan (dlm proses memimpin dan mengendalikan kegiatan
anggota organisasi) dlm rangka mencapai tujuan organisasi
Cara Manajemen:
merencanakan jenis maupun bentuk/isi kegiatan anggota ,
mengorganisir, menjelaskan cara melakukan kegiatan, mengkoordinir dan
mengevaluasi
PROYEK dlm MANAJEMEN
Suatu kegiatan yg bersifat temporer utk menghasilkan suatu produk atau layanan bersifat unik.
Temporer, berarti tdk terus-menerus (rutin)
Jelas tujuannya: suatu produk atau layanan
TIMBULNYA PROYEK
Rencana Pemerintah (untuk kepentingan umum & masyarakat)
Permintaan pasar (ketika pasar membutuhkan kenaikan suatu produk dlm jumlah besar ; ex: proyek PGSD)
Adanya desakan keperluan dari dalam tubuh suatu organisasi
Dari hasil kegiatan penelitian dan pengembangan.
sekian dulu dari saya semoga bermanfaat.
Wassalammualaikum Wr. Wb.